Tanggal 20 September
2013 kemarin, tepatnya hari Senin, itu adalah hari pertama saya masuk kuliah.
Rasanya bakal memulai hal baru, dunia baru, pengalaman baru, bukan itu aja,
saya juga dapat teman baru, pelajaran baru, uang jajan yang nominalnya baru
juga, dong!! Hahahaha.. Kuliah yang katanya kita akan menemukan segalanya
baru.. Kuliah yang katanya adalah the real of life dimulai.. Kuliah
yang katanya -lagi- mempunyai cita rasa berbeda dari SMA, SMP, SD, apalagi TK!
hahaha.. Hari sebelumnya saya sudah mempersiapkan apa baju yang saya kenakan,
sepatu apa yang matching, model rambut, pokoknya I prepare everything
already deh!!!
Saya langsung pergi ke Stasiun Bogor yang berada di dekat Taman Topi itu, lho..Terus langsung ke loket dan kata Bapak Loket, kereta yang duluan berangkat itu kereta EKO AC.. Alhamdulillah, gag desek-desekan dan sedikit lebih cepat tentunya..Tapi sudah saya tunggu sekitar 30 menit ternyata keretanya belum datang juga, padahal saya masuk kelas jam 9.30 am. Bisa telat ini mah.. Wah, bahaya nih Bapak Loketnya.. ck ck ck..
Sesampainya saya di Stasiun UI, saya langsung ngibrit by angkot to Kampus G yang letaknya di JL. Akses UI, Kelapa Dua. But, karena saya tidak tahu Kampus G -yang katanya sebelahan sama Kampus E waktu saya PPSPPT Fakultas- saya akhirnya bilang ke angkot driver -nyebut Pak Supir Angkot aja gaya. Wakakakkak- supaya turunin saya di Kampus G. Di dalam angkot saya melihat ternyata isi angkot itu mahasiswa yang kuliah di gundar juga! itu terbukti saat saya diturunin di kampus, yang ternyata itu adalah Kampus E !!!!!!! Bukan Kampus G!!!! Udah kayak anak ilang deh.. Akhirnya saya bertanya ke security deh.. Saya disuruh berjalan untuk sampai ke Kampus G. Tapi saya menemukan perempatan, saya bingung, saya akhirnya diam sejenak, kemudian cari tau di mana itu Kampus G. Pulsa habis, jadi gak bisa tanya ke teman yang kuliah di sini juga lagi. Akhirnya saya menemukan seorang mahasiswa -itu juga sepertinya, karena saya melihat dari pakaiannya- dan saya pun mengikuti langkah mahasiswa itu. Dia nyebrang, saya nyebrang. Dia jalan lewat kiri, saya juga. Yang jelas saya sudah kayak anak itik. Hahahaha..
THANKS GOD! Akhirnya saya sampai di Kampus G. Senang banget rasanya. Saya mulai bertanya lagi ke security letak gedung 2. Kemudian saya langsung melangkah dengan perasaan yang tidak karuan. Ada perasaan takut terlambat, senang, bingung, "Es Campur" deh pokoknya. Mata kuliah pertama kebetulan Ilmu Budaya Dasar di G237. Begitu sampai di dalam gedung, saya langsung naik tangga, but I didn't find this class! Mungkin karena saya capek dan nervous kali yah? Jadi saya tidak bisa melihat nomor yang berada di atas pintu. Akhirnya saya berjalan lagi dengan wajah cemas, melewati koridor, saya bertanya lagi ke kakak-kakak yang sedang mengobrol, dan bertanya di mana ruang 7. Begitu kagetnya saya karena ternyata tiba-tiba saya sampai di gedung 3!!!!! Saya langsung berjalan cepat -tidak lupa bilang thanks, tentunya- ke arah tempat sebelum saya melewati koridor yang ternyata penghubung antar gedung. Akhirnya saya bisa lega menemukan G237. Saya lihat dari jendela pintu ternyata sudah banyak orang di dalamnya, saya lihat jam sudah menunjukan 10.10am.. Telatnya lama juga, ya? Haha.. Saya langsung masuk dengan tangan dingin dan keringat yang menetes di dahi. Saya lihat kursi yang kosong hanya barisan depan. Benar-benar depan dan tepat berhadapan dengan kursi dosen. What can I do? Akhirnya pasrah.
Dosen baru datang tidak lama setelah saya duduk di kursi panas itu. Wajah ramah dan senyum tersungging di bibirnya. Manis deh -bukan gombal, ASLI 100%- beliau itu. Kemudian ada pengarahan tentang membuat studentsite dan blog. Setelah selesai, jam istirahat pun datang. Saya langsung keluar dari kampus dan membeli pulsa di dekat kampus, kemudian saya SMS ke teman sekelas saya waktu SMA yang sudah kuliah di Gunadarma University dari tahun lalu -saya nganggur 1 tahun. hehe..- yang kebetulan kampus dia juga di Kampus G ini. Saya masuk kedalam kampus dan pergi ke gedung 3, tempat teman saya lagi nongkrong bersama teman-temannya. Sampainya di sana, saya diajak berkenalan dengan temannya teman saya. Senang deh dapat kenalan baru walaupun beda fakultas.
Jam istirahat sudah habis, waktunya kembali ke dalam kelas dan duduk. Saya mencari ruang G229, saya pastikan kali ini saya tidak salah lagi. Ada beberapa orang sudah duduk, dan yang lainnya duduk lesehan di koridor. Saya melihat ada perempuan duduk sendiri di barisan depan, saya pun minta izin untuk duduk disebelahnya. Namanya Sinta, gadis manis berjilbab yang suaranya imut. Hehe.. Kami mengobrol apa saja, tentang SMA kami dulu, tentang kuliah, macam-macam deh. Sampai tidak terasa cacing di perut sudah bernyanyi-nyanyi dengan merdu. Tidak mau mengambil resiko -perut bunyi saat kelas hening karena dengarin dosen menjelaskan- saya pun mengajak Sinta mencari makan. Kebetulan Sinta juga mau ke toilet, jadi sekalian aja. Setelah mencari tempat makan, kami memutuskan Warung Tegal di perempatan lah yang menjadi tuan ruman makan. Hahaha.. Saya memesan nasi dengan lauk sayur tahu dan udang balado. Saat saya mulai menghabiskan makanan yang ada di hadapan saya, ternyata sekelompok mahasiswa yang duduk di meja seberang memperhatikan saya makan dan mereka membicarakan hal yang saya tidak mengerti. Saya jadi sedikit GR. Hahahaha.. Setelah makanan di piring habis, saya langsung minum air putih yang disediakan oleh Mbak Yu.. Saya melihat jam, saya kaget, ternyata nasi yang begitu banyaknya di piring hanya habis dalam waktu 10 menit!!!! Ya jelas saja mereka memandangi saya, wong saya makan nasi kayak orang sudah tidak makan tiga bulan dan kelaperan, cepat pula. Saya jadi malu bukan main. Saya langsung mengajak Sinta kembali ke kampus dengan terlebih dahulu membayar.
Di kelas, kami kembali mengobrol sambil saya mengayunkan kaki saya. Tidak terasa, ternyata sepatu kesayangan saya sedikit jebol sampingnya. Oh My God! Saya langsung duduk tenang dan berusaha memaksa kaki saya diam menempel dilantai. Hiks.. Tidak lama kemudian, tiba-tiba, "BRUK" pintu yang tertutup, di buka, kemudian ditutup kembali, sosok paruh baya yang gagah tampak berjalan di depan saya kemudian duduk di kursi dosen. Beliau adalah sosok yang tegas, sangat tegas sepertinya. Teman sekelas saya yang sedang asik mengobrol di koridor langsung berhamburan masuk ke dalam kelas. Dosen menjelaskan bagaimana kami harus bersikap dan aturan yang harus diikuti oleh kami bila kami ingin masuk ke dalam kelasnya. Peraturannya yaitu, kami tidak boleh telat sedetik pun, kami tidak boleh memakai sandal, dan tidak boleh mengaktifkan ponsel saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Tapi beberapa kali ponsel beliau bunyi dan sedikit percakapan. LHO??? '- - blubub.. Bisa dimaklumi. Kan hari pertama.. Hehehe..
Setelah kelas kedua selesai, kami melanjutkan kelas ketiga hari ini. Mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Tapi sudah sekitar satu jam dosen mata kuliah ini tidak datang. Kami pun memutuskan untuk pulang. Hahaha.. Parah ya? Baru masuk kuliah sudah berani pulang duluan.. Tapi apa boleh buat.
Saat saya berjalan meninggalkan kelas, seorang teman bernama Ulan, Eca, dan Ira memanggil nama saya. Mereka ternyata adalah anak bogor juga. Tapi Ira ngekost di sini, karena rumah Ira sangat jauh, letaknya di daerah Leuwiliang. Ulan rumahnya di ciawi, Eca di Bogor Utara, dan saya sendiri di Bogor Timur. Berbeda tapi satu. Hahahaha.. Kami akhirnya menuju Stasiun Pondok Cina, dan berpisah dengan Ira di sana. Saat pulang, kami memilih naik kereta ekonomi. Tentu saja desak-desakan dan dorong-dorongan pun terjadi. Kami membentuk pola saling berhadapan. Kami bertiga sudah seperti molekul. Hahaha.. Sampainya di Bogor, kami berpisah, karena tujuan angkot kami pun berbeda.
Kesan yang saya dapatkan di hari pertama saya kuliah tidak terlalu seru sih, sangat melelahkan -jujur, pulang ke rumah langsung mandi, makan, sholat, tidur. Untung besoknya libur. hehe..- cenderung memalukan sepertinya. Hihihihi.. Tapi itu pengalaman saya yang tidak bisa diganti dengan cerita lain. Jadi mau tidak mau harus terima.
Saya langsung pergi ke Stasiun Bogor yang berada di dekat Taman Topi itu, lho..Terus langsung ke loket dan kata Bapak Loket, kereta yang duluan berangkat itu kereta EKO AC.. Alhamdulillah, gag desek-desekan dan sedikit lebih cepat tentunya..Tapi sudah saya tunggu sekitar 30 menit ternyata keretanya belum datang juga, padahal saya masuk kelas jam 9.30 am. Bisa telat ini mah.. Wah, bahaya nih Bapak Loketnya.. ck ck ck..
Sesampainya saya di Stasiun UI, saya langsung ngibrit by angkot to Kampus G yang letaknya di JL. Akses UI, Kelapa Dua. But, karena saya tidak tahu Kampus G -yang katanya sebelahan sama Kampus E waktu saya PPSPPT Fakultas- saya akhirnya bilang ke angkot driver -nyebut Pak Supir Angkot aja gaya. Wakakakkak- supaya turunin saya di Kampus G. Di dalam angkot saya melihat ternyata isi angkot itu mahasiswa yang kuliah di gundar juga! itu terbukti saat saya diturunin di kampus, yang ternyata itu adalah Kampus E !!!!!!! Bukan Kampus G!!!! Udah kayak anak ilang deh.. Akhirnya saya bertanya ke security deh.. Saya disuruh berjalan untuk sampai ke Kampus G. Tapi saya menemukan perempatan, saya bingung, saya akhirnya diam sejenak, kemudian cari tau di mana itu Kampus G. Pulsa habis, jadi gak bisa tanya ke teman yang kuliah di sini juga lagi. Akhirnya saya menemukan seorang mahasiswa -itu juga sepertinya, karena saya melihat dari pakaiannya- dan saya pun mengikuti langkah mahasiswa itu. Dia nyebrang, saya nyebrang. Dia jalan lewat kiri, saya juga. Yang jelas saya sudah kayak anak itik. Hahahaha..
THANKS GOD! Akhirnya saya sampai di Kampus G. Senang banget rasanya. Saya mulai bertanya lagi ke security letak gedung 2. Kemudian saya langsung melangkah dengan perasaan yang tidak karuan. Ada perasaan takut terlambat, senang, bingung, "Es Campur" deh pokoknya. Mata kuliah pertama kebetulan Ilmu Budaya Dasar di G237. Begitu sampai di dalam gedung, saya langsung naik tangga, but I didn't find this class! Mungkin karena saya capek dan nervous kali yah? Jadi saya tidak bisa melihat nomor yang berada di atas pintu. Akhirnya saya berjalan lagi dengan wajah cemas, melewati koridor, saya bertanya lagi ke kakak-kakak yang sedang mengobrol, dan bertanya di mana ruang 7. Begitu kagetnya saya karena ternyata tiba-tiba saya sampai di gedung 3!!!!! Saya langsung berjalan cepat -tidak lupa bilang thanks, tentunya- ke arah tempat sebelum saya melewati koridor yang ternyata penghubung antar gedung. Akhirnya saya bisa lega menemukan G237. Saya lihat dari jendela pintu ternyata sudah banyak orang di dalamnya, saya lihat jam sudah menunjukan 10.10am.. Telatnya lama juga, ya? Haha.. Saya langsung masuk dengan tangan dingin dan keringat yang menetes di dahi. Saya lihat kursi yang kosong hanya barisan depan. Benar-benar depan dan tepat berhadapan dengan kursi dosen. What can I do? Akhirnya pasrah.
Dosen baru datang tidak lama setelah saya duduk di kursi panas itu. Wajah ramah dan senyum tersungging di bibirnya. Manis deh -bukan gombal, ASLI 100%- beliau itu. Kemudian ada pengarahan tentang membuat studentsite dan blog. Setelah selesai, jam istirahat pun datang. Saya langsung keluar dari kampus dan membeli pulsa di dekat kampus, kemudian saya SMS ke teman sekelas saya waktu SMA yang sudah kuliah di Gunadarma University dari tahun lalu -saya nganggur 1 tahun. hehe..- yang kebetulan kampus dia juga di Kampus G ini. Saya masuk kedalam kampus dan pergi ke gedung 3, tempat teman saya lagi nongkrong bersama teman-temannya. Sampainya di sana, saya diajak berkenalan dengan temannya teman saya. Senang deh dapat kenalan baru walaupun beda fakultas.
Jam istirahat sudah habis, waktunya kembali ke dalam kelas dan duduk. Saya mencari ruang G229, saya pastikan kali ini saya tidak salah lagi. Ada beberapa orang sudah duduk, dan yang lainnya duduk lesehan di koridor. Saya melihat ada perempuan duduk sendiri di barisan depan, saya pun minta izin untuk duduk disebelahnya. Namanya Sinta, gadis manis berjilbab yang suaranya imut. Hehe.. Kami mengobrol apa saja, tentang SMA kami dulu, tentang kuliah, macam-macam deh. Sampai tidak terasa cacing di perut sudah bernyanyi-nyanyi dengan merdu. Tidak mau mengambil resiko -perut bunyi saat kelas hening karena dengarin dosen menjelaskan- saya pun mengajak Sinta mencari makan. Kebetulan Sinta juga mau ke toilet, jadi sekalian aja. Setelah mencari tempat makan, kami memutuskan Warung Tegal di perempatan lah yang menjadi tuan ruman makan. Hahaha.. Saya memesan nasi dengan lauk sayur tahu dan udang balado. Saat saya mulai menghabiskan makanan yang ada di hadapan saya, ternyata sekelompok mahasiswa yang duduk di meja seberang memperhatikan saya makan dan mereka membicarakan hal yang saya tidak mengerti. Saya jadi sedikit GR. Hahahaha.. Setelah makanan di piring habis, saya langsung minum air putih yang disediakan oleh Mbak Yu.. Saya melihat jam, saya kaget, ternyata nasi yang begitu banyaknya di piring hanya habis dalam waktu 10 menit!!!! Ya jelas saja mereka memandangi saya, wong saya makan nasi kayak orang sudah tidak makan tiga bulan dan kelaperan, cepat pula. Saya jadi malu bukan main. Saya langsung mengajak Sinta kembali ke kampus dengan terlebih dahulu membayar.
Di kelas, kami kembali mengobrol sambil saya mengayunkan kaki saya. Tidak terasa, ternyata sepatu kesayangan saya sedikit jebol sampingnya. Oh My God! Saya langsung duduk tenang dan berusaha memaksa kaki saya diam menempel dilantai. Hiks.. Tidak lama kemudian, tiba-tiba, "BRUK" pintu yang tertutup, di buka, kemudian ditutup kembali, sosok paruh baya yang gagah tampak berjalan di depan saya kemudian duduk di kursi dosen. Beliau adalah sosok yang tegas, sangat tegas sepertinya. Teman sekelas saya yang sedang asik mengobrol di koridor langsung berhamburan masuk ke dalam kelas. Dosen menjelaskan bagaimana kami harus bersikap dan aturan yang harus diikuti oleh kami bila kami ingin masuk ke dalam kelasnya. Peraturannya yaitu, kami tidak boleh telat sedetik pun, kami tidak boleh memakai sandal, dan tidak boleh mengaktifkan ponsel saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Tapi beberapa kali ponsel beliau bunyi dan sedikit percakapan. LHO??? '- - blubub.. Bisa dimaklumi. Kan hari pertama.. Hehehe..
Setelah kelas kedua selesai, kami melanjutkan kelas ketiga hari ini. Mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Tapi sudah sekitar satu jam dosen mata kuliah ini tidak datang. Kami pun memutuskan untuk pulang. Hahaha.. Parah ya? Baru masuk kuliah sudah berani pulang duluan.. Tapi apa boleh buat.
Saat saya berjalan meninggalkan kelas, seorang teman bernama Ulan, Eca, dan Ira memanggil nama saya. Mereka ternyata adalah anak bogor juga. Tapi Ira ngekost di sini, karena rumah Ira sangat jauh, letaknya di daerah Leuwiliang. Ulan rumahnya di ciawi, Eca di Bogor Utara, dan saya sendiri di Bogor Timur. Berbeda tapi satu. Hahahaha.. Kami akhirnya menuju Stasiun Pondok Cina, dan berpisah dengan Ira di sana. Saat pulang, kami memilih naik kereta ekonomi. Tentu saja desak-desakan dan dorong-dorongan pun terjadi. Kami membentuk pola saling berhadapan. Kami bertiga sudah seperti molekul. Hahaha.. Sampainya di Bogor, kami berpisah, karena tujuan angkot kami pun berbeda.
Kesan yang saya dapatkan di hari pertama saya kuliah tidak terlalu seru sih, sangat melelahkan -jujur, pulang ke rumah langsung mandi, makan, sholat, tidur. Untung besoknya libur. hehe..- cenderung memalukan sepertinya. Hihihihi.. Tapi itu pengalaman saya yang tidak bisa diganti dengan cerita lain. Jadi mau tidak mau harus terima.