Nama saya adalah Ridho Maulana hidayat, saya akan bercerita tentang pengalaman
pribadi saya tentang kesalahan yang telah saya perbuat.
2012, saya lulus dari SMA N 2
payakumbuh. Dan ingin melanjutkan ke universitas terbaik yang ada di indonesia.
Saya pun mengikuti ujian SNMPTN dan alhamdulillah saya lulus di salah satu PTN
di Sumatera Barat. Awalnya, saya merasa bangga, karena bisa merasakan bangku
kuliah. Semangat saya pun begitu terbakar untuk kuliah. Dan saya jalani kuliah
di sana dengan baik dan benar.Hari demi hari pun terlewati, saya
merasa hidup saya begitu monoton. Tidak berwarna dan begitu-begitu saja.
Meskipun saya memiliki banyak teman. Saya ingin mendapatkan kesempatan yang
lebih besar. yaitu saya ingin membuktikan kepada orang-orang yang memandang
saya sebelah matasiapa diri saya. Saya pun mulai berfikir untuk mencari kesempatan
yang lebih besar pada kota yang lebih besar daripada kota yang saya tempati
saat itu, sehingga membuat saya malas kuliah dan benar-benar berfikir kuliah
saat ini hanya sia-sia.Uas semester 1 pun telah berakhir. Nilai
yang saya dapatkan sangat jelek, walau setimpal sih sama apa yang saya berikan.
Semangat saya yang awalnya terbakar bakar, mulai down. Pikiran saya untuk
pindah pun semakin kuat. Akhirnya saya beranikan diri untuk bicara kepada orang
tua saya. Dan akhirnya saya bicara kepada orang tua saya bahwa saya ingin
pindah dari Universitas tersebut. Awalnya orang tua saya marah besar karena
saya begitu cepat menyerah, dan saya pun mengurungkan niat saya untuk pindah
dari Universitas tersebut. Namun saya tetapkan hati untuk memilih jalan ang mau
saya ambil. Sehingga saya tidak melanjutkan semester 2 karna saya merasa saya
memang harus pindah dan melanjutkan semester 2 di UNP itu hanya membuang-buang
biaya.
Akhirnya saya benar-benar berhenti
kuliah di UNP tersebut. Saya mengakhiri status mahasiswa saya untuk memulai
sesuatu yang baru. Kehidupan saya sebagai pengangguran pun dimulai. Saya tidak
melakukan apa-apa selain menikmati kebebasan tanpa batas saya hingga saya sadar
kalau kebebasan tanpa batas tak seindah yang saya pikirkan selama ini.Waktu yang saya tunggu-tunggu
akhirnya datang, tahun ajaran baru dimulai, ujian masuk perguruan tinggipun
saya ikuti dengan harapan saya dapat lulus di ptn yang saya inginkan. Saya pun
mengambil 2 pilihan jurusan untuk ptn di kota depok dan 1 pilihan di kota
padang. Hasil ujian itu pun keluar alahamdulillah saya lulus, tapi tidak di
universitas yang saya inginkan, tapi saya lulus di ptn yang berada di kota
padang.Sebenarnya orang tua saya sangat
senang dan berharap saya mengambil ptn tersebut. Tapi dari awal, niat saya
berhenti kuliah karna saya ingin memperoleh kesempatan yang lebih besar di kota
besar. Saya pun memberanikan diri untuk berbicara kepada orangtua saya. Sangat berat
memang, disatu sisi saya ingin memperjuangkan apa yang saya mau, disisi lai
saya juga tidak mau mengecewakan orang
tua saya. Sehingga saya bersikeras kepada orang tua saya untuk mengizinkan saya
mencari swasta di kota besar.Akhirnya kemauan saya pun dituruti
oleh orang saya. Saya sangat bahagia, tapi ternyata dibalik itu semua saya
scara tidak langsung mempunyai tanggung jawab yang besar dengan kata-kata saya.
Saya harus berhasil untuk membuktikan bahwa pilihan yang saya ambil adalah
pilihan yang benar.Saya pun akhirnya kuliah di
universitas Gunadarma karna memang universitas ini sepertinya menyediakan
banyak kesempatan seperti kelas sarmag.
Namun memang semuanya berubah drastis. Saya tidak dapat menemukan kenyaman
disini, saya tidak menjadi diri sendiri disini, saya kehilangan apa yang telah saya miliki di daerah asal saya, saya benar-benar tidak menyangka kalau ini akan berjalan begitu buruk. Tapi sepertinya ini hukuman dan
saya harus menjalani ini dengan sepenuh hati dengan satu tujuan untuk menjadi
orang sukses dan membanggakan orang tua saya.
Saya tidak dapat menyesali apa yang telah saya pilih, saya hanya dapat berusaha membuktikan bahwa apa yang telah saya pilih adalah yang terbaik untuk saya, tetap berjuang dan berdoa adalah tidakan terbaik syukuri apa yang telah ada karna dengan bersyukur tidak akan ada yang nama penyesalan.