Saat ini saya coba mengulas inovasi manusia tentang benda yang mungkin tidak terlalu diperhatikan, tapi ternyata sangat fital mamfaat nya dalam kehidupan sehari-hari yaitu korek api. Tentu saja manusia memerlukan korek api terutama untuk beberapa perokok. kerap sekali saya lihat orang kebingungan disaat akan merokok tanpa ada korek api, menurut saya pribadi walau kecil memiliki bentuk tetapi faedahnya besar.korek api berguna untuk semua kalangan anak muda, pria dewasa, sampai kelompok umur profesional, utamakan kenyamanan, keamanan, kestabilan serta peforma, didalam pemakaian sehari-hari.Pernahkan Anda membayangkan, betapa repot dan tidak efisiennya hidup kita jika tak ada korek api Iya, korek dengan batang kayu dengan material gelap di ujung satunya dan tampak seperti kepala. Korek api kayu yang itu. Meski mungkin benda tersebut sepele, namun faktanya penemuan korek api membuat kehidupan manusia jauh lebih efisien.
Sejarah awal penemuan korek api dimulai sejak
tahun 577 oleh Bangsa Tiongkok. Korek api mereka cukup sederhana yakni
terbuat dari batang kayu yang memiliki kandungan zat belerang. Adapun
penemuan korek api yang jauh lebih modern dimulai pada tahun 1805 oleh
seorang tokoh bernama K. Chancel. Beliau merupakan asisten dari Prof.
L.J. Thenard. Korek api versi K. Chancel tidak populer sebab
penggunaannya begitu merepotkan yakni dengan dicelupkan di dalam botol
asbes yang terdapat belerang, karet, gula, potassium lorat dan juga asam
sulfat di dalamnya. Babak baru korek api yang lebih efisien dimulai
pada tahun 1827. Penemu korek api tersebut bernama John Walker.John Walker diakui dunia sebagai penemu korek api. Alsannya, dialah yang
berhasil menciptakan korek yang sangat efisien dan praktis dalam
penggunaannya. Korek api versi John Walker seketika menjadi populer dan
masih digunakan hingga saat ini meskipun korek api gas juga membanjiri
pasaran. John Walker lahir pada tanggal 29 Mei tahun 1781 dan wafat pada
1 Mei tahun 1859. Walker merupakan ahli kimia berkebangsaan Inggris.
Penemuan korek apinya ini sebenarnya merupakan hal yang tidak disengaja.
Pada tahun 1826, ia mencampurkan zat potassium chlorate, kanji dan juga
getah pohon dengan menggunakan kayu. Tanpa disangka, campuran semua
bahan tersebut membakar kayu yang ia gunakan mengaduk. Kejadian inilah
yang menjadi cikal bakal lahirnya korek api gesek yang saat ini kita
gunakan. Meski tercatat sebagai penemu korek api, tetapi John Walker tidak
tertarik untuk mematenkan penemuannya tersebut. Ia justru membeberkan
komposisi hasil temuannya terkait korek api. Hal ini yang kemudian
membuat tiruan korek api bermunculan di mana-mana. Bahkan ilmuan lain
seperti Samuel Jones menggunakan karya Walker dan meproduksinya dalam
skala pabrikan. John Walker tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia
tetap fokus pada kegiatan Di kalangan sosial, selain dikenal sebagai
kimiawan, John Walker juga dikenal sebagai ahli botani dan ia fokus pada
pengembangan mineralogi. Namun pada zaman modernisasi ini kita nampaknya butuh korek api yang bisa digunakan dimanapun dan dalam keadaan apapun karna korek api yang biasanya mudah mati kalau kena angin, maka timbulah korek api yang tidak akan mati walau kena angin yaitu zippo.Zippo sudah sangat mendunia saat ini, bahkan bukan hanya untuk golongan perokok saja tapi semua orang sepertinya sudah kenal zippo.Bahkan saking terkenalnya, dalam percakapan di antara perokok
tidak jarang mereka menyebutkan korek api lainnya dengan istilah Zippo,
padahal belum tentu merek yang dimaksud adalah Zippo. Inilah keunikan
dari Zippo dengan slogannya sejak dahulu kala ”Windproof Lighter.”
Para kolektor-kolektor Zippo pun bermunculan di seluruh dunia. Hal ini
akibat ketertarikannya pada setiap seri yang keluar. Tuntutan pasar
tersebut pun mendorong orang-orang untuk membuka toko menjual barang
yang satu ini. Belum lagi
kalau ada beberapa merek besar produk lainnya yang menjadikan Zippo
sebagai salah satu pelengkap aksesorisnya. Ini terjadi misalnya pada Harley Davidson
dan Marlboro. Karena adanya kerja sama, maka mereka bebas meletakkan
logo perusahaan masing-masing di bagian permukaan yang terlihat jelas
dengan mata. Sejarah Perkembangan Zippo Pabrik Zippo didirikan pada tahun 1932 oleh George G. Blaisdell.
Ia mulai membangun korek api gas tersebut sejak akhir 1932. Dan koleksi
pertama yang berhasil diluncurkannya yaitu pada sekitar bulan Januari
dan Februari 1933. Produk mula-mula dipajang di Zippo/Case Visitor Center dengan catatan kecil tulisan tangan Mr. Blaisdell. Inovasi-inovasi dari Zippo berawal dari tahun didirikannya.
Ketika Zippo pertama kali dikeluarkan, bentuknya memang sudah empat
persegi. Tapi bentuk sudutnya benar-benar kotak. Sedangkan kini, hampir
semuanya, sedikit melengkung pada bagian pinggirnya. Sehingga
penampilannya pun tidak kaku malah kelihatan lebih manis. Lalu, bagian
luarnya dibuat dari tabung braso kotak yang dicet atau dilapisi krom.
Sementara, engsel antara bagian penutup atas dan tabung bawah ada di
bagian luar. Engsel
baru berpindah ke bagian dalam, pada tahun 1936. Dan setiap tahun,
dekorasi serta perkembangan terjadi di sana-sini. Sampai akhirnya pada
tahun 1935, merupakan titik penting bagi pemasaran Zippo. Pasalnya,
tahun tersebut dimulailah suatu iklan khusus untuk produk yang satu ini. Lalu pada tahun 1939, lapisan luar Zippo yang mengandung emas 14 karat
diperkenalkan kepada publik. Namun, ketika Perang Dunia II berlangsung,
keadaan begitu terjepit. Sehingga braso dan krom pun menjadi sulit
ditemukan. Alhasil, bahan dari bajalah yang dijadikan pilihan. Kemudian,
warna cat yang dipilih ketika itu yaitu warna hitam.
Pendistribusian barang ritel yang satu ini ditujukan pada toko-toko di
kalangan militer. Akhirnya, fungsi dari korek api gas yang satu ini
begitu populer di kalangan militer ketika Perang Dunia II berlangsung.
Seorang wartawan legendaris Ernie Pyle menuliskan bahwa korek api Zippo
menjadi suatu tuntutan di medan perang dan itu merupakan hal yang paling
dirindukan oleh kalangan tentara.
Hampir setiap saat, Zippo mengeluarkan desain-desain yang baru. Baik
itu dari jenis bahannya pada bagian tabung maupun permainan warna yang
ditampilkan. Kalau sebelumnya, bahan-bahan besi yang ditampilkan maka
pada tahun 1950, Zippo mencoba hal baru lagi. Pembungkus dari kulit
hadir di tengah-tengah penggemarnya. Dan pilihan warnanya pun
variasi.Ada yang merah, biru, hijau, warna kulit sapi dan lainnya.
Ciri lain selama tahun 1950an, jenis Zippo keluar dengan bentuknya yang
sedikit ramping. Sementara pada tahun 1960an, jenis lapisan emas 14
karat yang ramping pun dikeluarkan. Dan pada tahun 1969, ketika awak
astronot dari NASA berhasil mendarat di bulan, maka edisi yang
berhubungan dengan angkasa luar ini pun berkembang pesat.
Yang jelas, setiap periodenya Zippo tidak berhenti untuk selalu
mendesain tampilan-tampilan unik. Sehingga, orang pun tidak bosan, malah
menjadi semakin gemar untuk mengoleksinya. Padahal, belum tentu sang
kolektor Zippo adalah dari kalangan perokok.
Desain-desain yang berhubungan dengan tim suatu cabang olahraga pun
mulai bermunculan. Bahkan lambang-lambang dan nuansa-nuansa dari suatu
organisasi-organisai politik pun dibuat desainnya pada beberapa edisi
Zippo. Semua desain ini
bermunculan tanpa mengubah bentuk dasar Zippo. Korek api terdiri dari
dua bagian dengan engsel yang ketika dibuka akan berdenting keras.
Desain dasar ini yang menjadikan Zippo salah satu rancangan yang
dikatakan bersifat abadi. Zaman apa pun boleh datang, tetapi bentuk dan
denting Zippo tetap akan sama.
Desain seperti ini jarang sekali ada. Yang mendekati adalah VW Beetle
atau di Indonesia dikenal dengan Kodok. Namun ketika VW mengeluarkan
desain tahun 2000nya, maka keabadian bentuk VW terkompromi. Lain dengan
Zippo yang masih bertahan. Pelapis Baru dari Bubuk
Kini di era milenium baru, ada suatu langkah agresif yang diambil pihak
Zippo. Mengingat banyaknya pemalsuan sana-sini, maka Zippo menggunakan
suatu bahan bubuk yang dapat berguna sebagai indikator barang asli dan
palsu. Ini tertera pada bagian bawah yang bertuliskan kode-kode edisi
tersebut. Kode yang
tertera menunjukkan tanggal, logo Zippo, dan tempat pembuatan yaitu USA.
Tapi, justru ini tertulis agak samar-samar. Desainer Zippo, Mr.
Blaisdell, memberikan kode tertentu pula berupa titik atau garis miring.
Ini berguna ketika Zippo tersebut perlu direparasi jika ada kerusakan.
Oleh karenanya, setiap edisi pada Zippo pasti memiliki tanda bulan
bahkan tahun dibuatnya. Indikator nama-nama bulan diwakili dengan
alfabet dari huruf A hingga L. Sementara untuk tahun dilambangkan dengan
huruf romawi. Tanda-tanda tersebut di atas berlaku mulai 1 Juli1986.
Sebelumnya, pada awal-awal pembuatan Zippo, keterangan yang ditulis
menggunakan kata Patent yang disertai tujuh digit angka. Setelah itu,
dari tahun 1957-1986, ada beberapa lambang seperti titik dan garis
miring pada bagian bawah Zippo. Tentunya, ini berubah seiring dengan
perkembangan zaman untuk suatu kemudahan.
Kemudian proses penempelan bubuk itu menggunakan proses elektrostatik
yang kemudian tahun 2003 di hilangkan bagian bawahnya menggunakan laser
agar terlihat angka/simbol2 yang memperlihatkan keaslian dan tahun
produksi tiap Zippo. Menurut sebuah pemberitaan pers, barang yang baru
ini diperkenalkan pada awal musim semi di Amerika. Sementara, warna yang
tersedia ada merah dan hijau namun warnanya cenderung redup tidak
berkilau. Pada akhir tahun 2003, proses tersebut akan diberlakukan pada
semua jenis yang berlapis bubuk. Tujuannya yaitu agar keaslian Zippo
yang dibuat di kota Bradford Pensylvania itu benar-benar terbukti.
Dengan inovasi-inovasi dan desain yang unik, nama merek dagang Zippo
masih berada di permukaan pada kalangan ritel korek api. Harganya yang
variatif untuk sebuah korek api dan banyak orang tetap membelinya.
Menariknya, tidak sedikit pula kelompok orang-orang yang mengoleksinya.
Hal ini ditunjukkan dengan berbagai klub Zippo yang ada di tengah-tengah
masyarakat di seluruh dunia. Ternyata, Zippo memiliki nilai sejarah
juga yang tidak mudah dilupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar