Psikologi
manajemen
Leadersip
By:
Kelompok
Pisang
1. Adam
Prasentiatara ` (10513117)
2. Dhea
Zahra A (12513220)
3. Mega
Elvira (15513384)
4.
Nurfahsyahbani R (16513654)
5. Ridho
Maulana H (17513625)
Kelas 3PA 06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk social yang tidak dapat
hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan individu lain
serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar
maupun dalam kelompok kecil.Hidup berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling
menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang
teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang
harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi
disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk
berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang
buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan
dengan baik.Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan
baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa
pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola
diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan
masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan
baik.
BAB
II
Review
Film Fury
a.
SINOPSIS FILM
“FURY”
2014
Film yang bertemakan Perang Dunia II
ini menampilkan adegan peperangan di masa-masa akhir perang dunia II. Pada
akhir Perang Dunia II di bulan April 1945 Nazi Jerman runtuh. Kala itu
masih ada pasukan sekutu yang masih bertempur di Eropa yang dipimpin oleh
sersan Wardaddy (Brad Pitt) yang memerintahkan lima pria untuk menjadi krunya
dalam misi yang mematikan, menyerang di jantung Nazi Jerman. Dalam pertempuran
itu Wardaddy dan anggotanya harus menerima kenyataan bahwa selain mereka kalah
jumlah mereka juga kalah dalam persenjataan.
Fury menceritakan tentang tank
bernama “Fury” yang dipimpin oleh Don “Wardaddy” Collier (Brad Pitt),
beranggotakan Bible (Shia Lebouf), Gordo (Michael Pena), Gardy “Coon-ass” (Jon
Bernthal). Setelah kehilangan salah satu anggotanya dan menjadi satu-satunya
tank yang lolos perang, mereka harus menerima anak muda ingusan bernama Norman
(Logan Lerman) dalam timnya. Wardaddy harus mendidik Norman agar menerima
realita kerasnya perang, agar ia tidak membahayakan timnya dan tentunya tidak
terbunuh dengan cepat. Mereka terus dikirim dari 1 kota ke kota yang lain di
Jerman untuk menembus pertahananan dan menguasai kota. Tetapi misi mereka
sangat sulit, karena jumlah tank sekutu hanya tersisa 4 dan tank mereka kalah
canggih dengan tank NAZI. Hingga pada akhirnya, hanya mereka yang tersisa
satu-satunya (lagi), dan nasionalisme mereka pun diuji, apakah mereka akan
kabur atau tetap bersama tank mereka dan mempertahankan posisi. Iring-iringan
tank Fury memasuki pusat kota Jerman, tiba tiba mereka dihadang oleh pasukan
Nazi yang bersembunyi di bawah tanah. Mereka tidak hanya dihadang di darat,
tapi juga oleh pesawat tempur. Pasukan Nazi Jerman semakin banyak saat mereka
memasuki pusat kota.
Selain itu, mereka juga bertemu
iring-iringan kelompok pengungsi yang meninggalkan kota. Dentuman-dentuman bom,
ranjau dan granat mewarnai sebagian besar adegan film Fury. Tim 'Fury' dipaksa
membuat keputusan dan strategi jitu ketika mereka menghadapi pasukan lawan
dengan 300 prajurit. Kalah secara jumlah dan persenjataan, Wardaddy dan
pasukannya melakukan perlawanan heroik dan menyerang ke jantung pertahanan Nazi
Jerman.
b. TEORI KEPEMIMPINAN PADA FILM FURY
a.
Theory of Leadership Pattern Choice dari
Tannenbaum dan Scmid
Teori ini merupakan hasil
pemikiran dari Robert Tannenbaum dan Warren H.Schmidt.
Tannenbaun dan Schmidt
(dalam Hersey dan Blanchard 1994) berpendapat bahwa pimpinan
mempengaruhi
pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi
ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang
menonjolkan sisi
ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis.
Perilaku otokratis, pada umumnya
dinilai bersifat negatif, dimana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya
pengaruh pimpinan.Perilaku demokratis, perilaku kepemimpinan ini memperoleh
sumber kuasa atau wewenang yang berawal dari bawahan.
Menurut teori continuum ada enam
tingkatan hubungan pemimpin dengan bawahan:
-
Pemimpin membuat dan mengumumkan keputusan
terhadap bawahan (telling).
-
Pemimpin menjualkan dan menawarkan
keputusan terhadap bawahan (selling).
-
Pemimpin menyampaikan ide dan mengundang
pertanyaan. Pemimpin memberiakn keputusan tentative dan keputusan masih dapat
diubah.
-
Pemimpin memberikan problem dan meminta
sarang pemecahannya kepada bawahan(consulting).
-
Pemimpin menentukan batasan-batasan dan
minta kelompok untuk membuat keputusan.
-
Pemimpin mengizinkan bawahan berfungsi
dalam batas-batas yang ditentukan (joining). Jadi, berdasarkan teori continuum,
perilaku pemimpin pada dasarnya bertitik tolak dari dua pandangan dasar:
1. Berorientasi kepada
pemimpin.
2. Berorientasi kepada
bawahan.
Dalam
teori yang sudah tertera kami menghubungkan enam tingkatan hubungan pemimpin
dengan bawahannya dengan apa yang ada di dalam film Fury (2014).
a.
Pemimpin membuat dan mengumumkan keputusan
terhadap bawahan (telling)
-
sersan Collier memberi perintah untuk
menembak musuh dari atas pintu masuk tank Fury.
-
sersan Collier member instruksi agar
anggotanya menyiapkan senjata saat tank dijalankan.
-
Sersan Collier member instruksi dari atas
tank untuk menghancurkan mesin senapan mesin dan mengarahkan arah tembakan.
b.
Pemimpin menyampaikan ide dan mengundang
pertanyaan. Pemimpin memberiakn keputusan tentative dan keputusan masih dapat
diubah.
-
Sersan Collier bertanya kepada Norman
“apakah kamu dapat menggunakan shoot gun ?” norman menjawabnya “tidak” lalu
sersan Collier berkata “kamu pasti bisa,lakukan,setelah itu bunuh NAZI”
-
Saat menghadapi musuh dan ada adegan
tembak menembak sersan Collier berkomunikasi kepada kru yang lain saat melihat
ada tembakan ke arahnya. Lalu sersan Collier menanyakan “apakah kalian lihat ?
aku tidak melihatnya!”
-
Saat Gordo menyuruh Norman menembaki musuh
yang sudah terdampar di tanah Norman member alas an bahwa musuh nya semua telah
mati tapi Gordo tidak yakin bahwa semua yang terdampar telah mati,jadi tidak
Norman lakukan tembakan tersebut.
c.
Pemimpin memberikan problem dan meminta
saran pemecahannya kepada bawahan(consulting).
-
Saat Norman tidak dapat menggunakan
senjata sersan Collier meminta agar anak buah lainnya mengajarkan Norman dalam
menggunakan senjata tersebut.
-
Saat sebelum berangkat ke medan perang
sersan Collier diarahkan oleh seorang anak buah untuk menuju ke medan perang.
-
Saat perjalan ke medan perang sersan
Collier mengingatkan saat melihat ada warga sipil berjalan sepanjang jalanan
takutnya ada musuh dalam kerumunan. Lalu sersan Collier menyuruh kalau ada
musuh tembak dan member instruksi kepada anggota lama untuk mengajarkan Norman
dalam menggunakan senjata.
d.
Pemimpin menjualkan dan menawarkan
keputusan terhadap bawahan (selling).
-
Sersan Collier memberi instruksi agar tank
ke arah kanan
-
Sersan Collier memberi instruksi kepada
Norman agar Norman menembak salah satu anggota yang berkhianat ,tetapi Norman
tidak dapat melawan ketakutannya sehingga dipaksa dan diajarkan oleh Sersan
Collier untuk menembak orang tersebut. Dan akhirnya Norman menembak orang
tersebut.
e.
Pemimpin mengizinkan bawahan berfungsi
dalam batas-batas yang ditentukan (joining)
-
Saat perjalanan ke medan peran sersan
Collier bercanda dengan bawahannya tetapi dengan secukupnya, ketika menurut
sersan Collier bercanda nya sudah “mengganggu” sersan Collier menyuruh
menghentikan candaannya mereka.
f.
Pemimpin menentukan batasan-batasan dan
minta kelompok untuk membuat keputusan.
-
Saat Norman tidak menembak musuh dan
tentara sejawatnya yang menjadi korban Norman diperintah dan diingatkan oleh
Sersan Collier dengan tegas apabila ada musuh langsung di tembak tanpa alasan
apapun.
-
Saat ada waktu berdua Sersan Collier dan
Norman berbicara berdua msersan Collier mengatakan kepada Norman tindakan
Norman dengan tidak berani menembak itu membahayakan semuanya, setelah itu ada
salah satu anggota yang bekhianat dan akhirnya Norman yang menembak musuh
tersebut dengan tangannya Norman sendiri serta bantuan dari sersan Collier.
BAB
III
KESIMPULAN
Dalam film Fury ini , tokoh yang diperankan oleh Brad
Pitt sebagai Sersan Collier dapat memenuhi kriteria sebagai pemimpin yang baik.
Apabila dikaitkan dengan teori kepemimpinan yang ada, film ini dapat dikaitkan
dengan “Theory of Leadership Pattern
Choice by Tannenbaum and Scmid” karena seorang pemimpin dapat mempengaruhi
pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi
ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang
menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis.
Perilaku otokratis, pada umumnya
dinilai bersifat negatif, dimana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya
pengaruh pimpinan.Perilaku demokratis, perilaku kepemimpinan ini memperoleh
sumber kuasa atau wewenang yang berawal dari bawahan. Maka dari itu kelompok
kami memilih film Fury ini dan dikaitkan dengan teori Leadership Pattern Choice by Tannenbaum and Scmid.
Harrah's Las Vegas Hotel & Casino - JT Hub
BalasHapusHarrah's Las 강원도 출장샵 Vegas Hotel & Casino. Address: 통영 출장안마 9011 West Flamingo Road; Floor: 2; Floor: 3; Floor: 순천 출장마사지 1; 제주도 출장마사지 3M; Year Built: 1980; Year Renovated: 1980; Last 경주 출장안마 Renovated: