Kamis, 22 Desember 2016

Ravens Progressive Matrices (RPM)

Nama Anggota Kelompok :
Hendra Setiawan                    (14513020)
Ikhsan Zakaria                        (14513257)
Mikha Meyanti Bakara           (15513483)
Ridho Maulana                       (17513625)
Riyan Anugerah                      (17513854)
Ulfah Indah K                         (19513037)
Kelas : 4PA06

Ravens Progressive Matrices (RPM)

1. Sejarah Tes Ravens Progressive Matrices
Ravens Progressive Matrices (RPM) atau sering disebut sebagai Raven Matriks merupakan tes kelompok nonverbal yang biasa digunakan untuk pengaturan pendidikan. Tes ini pertama kali dikembangkan di Inggris pada tahun 1936 oleh John C. Raven.  Awalnya tes Raven Matriks digunakan untuk rekruitmen tentara dari rakyat sipil Karena pada zaman itu banyak rakyat Inggris belum berpendidikan. Oleh sebab itu Jhon C. Raven menciptakan Raven Matriks untuk mengukur inteligensi umum dengan berdasar pada teori Sperman yang disebut dengan teori dua faktor, teori ini terdiri dari dua kemampuan mental yaitu inteligensi umum General Factor (Faktor g) dan kemampuan spesifik Special Factor (Faktor s). Menurut Spearman kemampuan seseorang bertindak dalam setiap situasi sangat bergantung pada kemampuan umum dan kemampuan khusus.
Raven Matriks merupakan tes intelegensi dengan Performance test atau sering disebut dengan Culture Fair, yaitu tes dibuat untuk menghilangkan bias budaya dengan meminimalkan perbedaan nilai antara satu budaya dengan budaya yang lain. Oleh sebab itu tes ini sering kali digunakan mulai dari penelitian untuk mengetahui kemampuan kognitif secara umum hingga untuk membandingkan kemampuan intelektual antar suku bangsa atau ras maupun kelompok mayoritas dan minoritas.
Tes Raven Matriks memiliki tiga bentuk tes yang berbeda tingkat kesulitannya sehingga dapat digunakan berdasarkan usia, yaitu :
a.       Standard Progressive Matrices (SPM)
Tes ini digunakan pada tahun 1954. Tes ini dirancang untuk usia 8 sampai 65 tahun dan dapat digunakan baik secara individual, dimana terdiri dari 60 soal atau pola dalam 5 set yaitu A, B, C, D, dan E, dan masing-masing set terdiri atas 12 tes. Soal tersebut disusun dari yang termudah sampai yang tersulit.
b.      Coloured Progressive Matrices (CPM)
Tes ini dirancang untuk anak-anak yang berusia 5 sampai 11 tahun, individu yang sudah lanjut usia serta individu yang mental dan fisiknya terganggu. Tes CPM ini terdiri dari 36 soal dalam 3 set yaitu A, AB, dan B.
c.       Advanced Progressive Matrices (APM)
tes ini dirancang untuk remaja, dewasa dan individu dengan kemampuan intelektual diatas rata – rata. Terdiri dari 2 set dan berbentuk non verbal. 

2. Pengertian Tes Ravens Progressive Matrices
Ravens Progressive Matrices (RPM) adalah tes kelompok nonverbal dengan kemampuan penalaran berdasarkan rangsangan tes figural serta mengukur kemampuan dalam membandingkan, analogi dan mengatur persepsi spasial menjadi keseluruhan, tes ini biasanya digunakan dalam pengaturan pendidikan. 
Tes Ravens Progressive Matrices (RPM) merupakan tes mengukur intelegensi dengan berdasar pada teori intelegensi Spearman dan merupakan pengukuran yang baik terhadap penalaran induktif. Tes ini terdiri dari beberapa rangkaian butir soal pilihan berganda, yang kesemuanya mengikuti prinsip yang sama
Tes Raven atau Ravens Progressive Matrices merupakan tes intelegensi yang dapat disajikan secara kelompok maupun individual. Materi ini berupa gambar dengan sebagian yang terpotong. Tugas subjek adalah mencari potongan yang cocok untuk gambar tersebut alternative potogan-potongan yang sudah disediakan. Dari tes Raven tidak ditemukan IQ seseorang melainkan taraf intelegensi yang di bagi dalam grade I sampai grade V yang ditentukan berdasarkan persentil.
Berdasarkan pengertian di atas Tes Ravens Progressive Matrices (RPM) adalah tes intelegensi nonverbal untuk mengukur kemampuan penalaran yang berdasar pada teori inteligensi Spearman. Tes ini terdiri dari beberapa soal pilihan ganda yang berupa gambar dengan sebagian yang terpotong dan dapat disajikan secara kelompok maupun individual.


3.   Tujuan dan Manfaat
Tes Raven Matriks bermanfaat untuk mengukur intelegensi sebab tes ini  tidak dipengaruhi oleh  budaya atau Culture Fair, sehingga dapat digunakan tanpa di pengaruhi oleh faktor bahasa (nonverbal). selain itu pengadministrasian dan skoringnya mudah Tujuan tes ini untuk mengukur kemampuan berpikir dan kecerdasan umum yang terdiri dari dua komponen yaitu Eductive Ability yaitu kemampuan untuk berpikir jernih tentang ide-ide yang kompleks dan Reproductive Ability yaitu kemampuan untuk menyimpan dan mengingat informasi.

4.   Tahapan Tes  Ravens Progressive Matrices
a.       Instruksi  Tes Ravens Progressive Matrices Manual
Dihadapan anda, tampak sebuah kotak besar didalamnya terdapat gambar-gambar. Anggaplah anda melihat sebuah sapu tangan yang memiliki pola atau motif tertentu, namun terdapat bagian kosong dengan salah satu dari 8 pilihan jawaban yang tersedia di bawahnya. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan memperhatikan motif atau pola yang tersedia.

b.      Langkah-langkah pengerjaan Tes Ravens Progressive Matrices Berbasis Online
1)      Buka link berikut ini http://en.real-iq.com/
2)      Akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini

3)      Kemudian klik start test
4)      Setelah itu, akan muncul soal nomor satu seperti contoh gambar berikut


5)      Disebelah kanan soal akan terdapat kotak mulai dari angka 1 hingga 40 yang berisi daftar pertanyaan
6)      Masing-masing kotak berisi pertanyaan mengenai tes Raven Matriks
7)      Anda diminta untuk memilih jawaban berdasarkan pilihan jawaban yang tersedia dibagian bawah soal.
8)      Setelah selesai menjawab klik the next question
9)      Anda dapat menjawab secara acak mulai dari nomer berapa saja yang menurut anda mudah
10)  Setelah selesai menjawab semua pertanyaan, maka akan muncul tampilan form biodata seperti gambar berikut

11)  Testee diminta untuk mengisi sesuai dengan identitas testee
12)  Setelah selesai mengisi identitas klik next
13)  Lalu akan muncul hasil test IQ anda, seperti gambar berikut

14)  Anda telah selesai mengikuti tes Raven’s Progressive Matrices

c.       Skoring tes Ravens Progressive Matrices Manual
Skorer hanya perlu melihat kunci jawaban yang sudah tersedia di dalam buku manual atau buku petunjuk. Kemudian, skorer menghitung, berapa jumlah kesalahan, dan juga berapa jumlah nomor yang dijawab dengan benar oleh klien ataupun peserta. Sehingga nantinya, test RPM ini akan menunjukkan hasil skoring berupa :
1)         Jumlah benar
2)         Jumlah salah
3)         RS
4)         SS
RS dan juga SS pada lembar skoring test RPM ini berkaitan erat dengan skor dan juga konversi skor. RS merupakan kependekan dari Raw Score, alias skor mentah. Raw Score ini merupakan nilai atau skor dari total jumlah jawaban benar yang dihasilkan oleh klien atau peserta. Sedangkan yang dimaksud SS adalah Scaled Score. Scaled Score merupakan nilai atau skor hasil konversi dari Raw Score, dengan menggunakan norma konversi RPM yang sudah terstandarisasi.
Hasil SS atau scaled score ini menjadi tolak ukur dalam menginterpretasikan kategori kecerdasan atau inteligensi seseorang. perlu diingat, test RPM tidak akan menghasilkan skor IQ pada peserta atau klien, namun hanya menghasilkan kategori kecerdasan atau kategori inteligensi dari peserta atau klien saja. Ada beberapa kategori kecerdasan pada test RPM, yaitu :
1)         Kategori superior
2)         Kategori di atas rata – rata
3)         Kategori rata – rata
4)         Kategori di bawah rata – rata

5.   Perbandingan Tes Manual dengan Komputer
a.    Kelebihan Tes Ravens Progressive Matrices Manual dan dengan komputer
Tes Ravens Progressive Matrices Manual
Tes Ravens Progressive Matrices dengan komputer
Pada saat pengerjaan tes secara manual, pemberi tes dapat memantau pengerjaan peserta.

Hasil tes yang langsung diberitahukan pada sesaat setelah pengerjaan soal selesai dilakukan
Tes IQ manual tidak diberitahukan mengenai waktu pengerjaan kepada peserta.

Jika pada tes online adanya tampilan background yang menarik bagi anak-anak.
Bagi para individu lanjut usia dan individu dengan masalah keterbelakangan mental, tes secara manual tidak begitu sulit.

Sudah terteranya instruksi pengerjaan dapat meminimalisir waktu.


b.   Kekurangan Tes Ravens Progressive Matrices manual dan dengan Komputer
Tes Ravens Progressive Matrices Manual
Tes Ravens Progressive Matrices dengan komputer
Pada tes manual ini cukup banyak memakan waktu, karena pembacaan instruksi pengerjaan yang cukup lama

Aplikasi tes ini tidak dapat di back atau kembali pada soal sebelumnya apabila ada soal yang ingin diubah jawabannya
Hasil tes diberitahukan setelah beberapa hari dari waktu pelaksaan tes.

Aplikasi tes ini hanya dilakukan dalam kurun waktu yang ditentukan dengan hitungan semua soal
Lembar jawaban yang terpisah membuat peserta kesulitan
Untuk menjawab soal peserta harus mengklik tombol mulai.

Tes ini hanya dapat diberikan oleh para ahli yang berhak
Adanya batasan spesifikasi perangkat tertentu yang dapat mengakses aplikasi tes IQ.
Tes ini hanya dilakukan dalam kurun waktu yang ditentukan dengan hitungan semua soal.

Terteranya waktu pengerjaan dalam aplikasi tersebut

6.   Kesimpulan dan saran
Ravens Progressive Matrices merupakan tes intelegensi nonverbal yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran yang dikembangkan menurut teori dua faktor dari Spearman, yang terdiri dari dua kemampuan mental yaitu inteligensi umum General Factor (Faktor g) dan kemampuan spesifik Special Factor (Faktor s). Perbedaan tes ravens manual dengan menggunakan komputer terletak pada alat yang digunakan.
Pada saat ini masyarakat lebih senang melakukan aktivitas secara online Karena lebih mudah dan lebih praktis. Oleh sebab itu mahasiswa psikologi diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan tes raven secara online  untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan tes raven.


DAFTAR PUSTAKA

Domino, M. L., & Domino. G. (2006). Psychological testing an introduction. New York: Cambridge University Press.

Kaplan, R. M., & Saccuzzo, D. P. (2009). Psychological testing principles, applications, and issues. California: Wasdsworth, Thomson Learning, Inc.

Prabhakaran, V., Smith. J. A. L., Desmond. J. E., Glover. G. H.,& Gabrieli. J. D. E. (1997). Neural Substrates of Fluid Reasoning: An fMRI Study of Neocortical Activation during Performance of the Raven’s Progressive Matrices Test. Cognitive Psychology, 33, 43-63.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga





Minggu, 30 Oktober 2016

Elemen dan Karakteristik Psikologi

Elemen dan Karakteristik Sistem
1. Elemen Sistem 

Raymond McLeod Jr. dalam bukunya "Management Information Systems" (2001 : 9) menyebutkan: Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi ia merupakan suatu susunan dasar sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiPl3YPdT1XDiLMwr7D5W7sq1XO2Frz0xXt9WiWMhSZN6pb4QaXTyHbjUCWYNayT5o-EbmOrd_olyTAPN44h6ArwyoVPKukdt387lTKTwR-_jOuOZf5Dfpg5gfY7XVBaBGol7-z6E7GEc/s1600/ss.jpg

Sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah.

2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra sistem dan industri adalah supra dari supra sistem.

b. Batasan sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Interface sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Input sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Output sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.

g. Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran atau Tujuan sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Ladjamudin, Bin Al-Bahra. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Graha Ilmu :  Yogyakarta.

Senin, 10 Oktober 2016

Definisi sistem informasi psikologi

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI (S.I.P)
1.      SISTEM
       Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut. 
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Pengertian lain dari sistem adalah kumpulan beberapa elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Selain definisi di atas, beberapa ahli juga mencoba mendefinisiskan sistem. Berikut definisi sistem menurut para ahli:
a. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
b. C.W. Churchman
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
c. Murdick dan Ross
Sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan bersama. 
d. Kamus Webster’s Unbriged 
Elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. 
e. Scott (1996) 
Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input) , pengolahan (processing) serta keluaran(output), dan ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.
Dari beberapa definisi sistem menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan elemen-elemen yang didalamnya terdapat suatu interaksi dan mempunyai tujuan bersama.
·        Karakteristik Sistem
      a. Komponen/Elemen
Komponen dari suatu sistem dikenal sebagai subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batasan (Boundary)
            Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau
dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar (Environment)
             Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem
d. Penghubung sistem (Interface)
Suatu media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Media tersebut antara lain adalah Input atau masukan sistem yang berupa instruksi, data transaksi atau data non transaksi. Selain Input ada juga Output atau keluaran sistem yaitu hasil pemrosesan, dapat berupa keluaran berguna (informasi/produk) dan keluaran yang tidak berguna (limbah). Namun pada sistem informasi Output dapat berupa informasi, saran atau cetakan laporan.
e. Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (Output)
            Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
g. Pengolah sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
h. Sasaran Sistem        
            Suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu sistem

2.      INFORMASI
   Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti garis besar, konsep atau ide-ide. Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Sumber informasi adalah data. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Selain definisi di atas, beberapa ahli juga mencoba mendefinisiskan informasi. Berikut definisi sistem menurut para ahli:

a.       Raymon McLeod (1995)
Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen computer, elemen non komputer atau kombinasinya.
b.      Abdul Kadir
Informasi merupakan data yang telah proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.
c.       Jogiyanto HM
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
d.      Joner Hasugian
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah  media.
e.       Kenneth C. Laudon
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Fungsi Informasi
    Untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Selain itu, informasi juga berguna untuk memberikan suatu dasar kemungkinan untuk menanggapi seleksi kepada pengambilan keputusan. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian untuk mengambil suatu keputusan yang baik (Moekijat,1991).

3.      SISTEM INFORMASI
Menurut para tokoh, sistem informasi adalah
a. Erwan Arbie, Sistem informasi merupakan sebuah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan berbagai kebutuhan proses pengolahan transaksi harian, membantu & mendukung seluruh kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi & membantu memperlancar penyediaan laporan yang dibutuhkan.
b. Tafri D. Muhyuzir, Sistem informasi merupakan sekumpulan data yang dikelompokkan dan diproses sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkaitan dan saling mendukung hingga menjadi sebuah informasi yang bernilai bagi yang menerima.
c. O’Brien, sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang (people), perangkat keras (hardware). perangkat lunak (software), jaringan komputer dan komunikasi maupun basis data (database) yang mengumpulkan, merubah& menyebarkan sebuah informasi dalam suatu bentuk organisasi.
d. Menurut Mc leod, Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan mengelompokkan berbagai informasi dari semua sumber dan memakai berbagai media untuk menampilkan sebuah informasi.
e. Tata Sutabri, S.Kom. MM. Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang berada didalam sebuah organisasi yang mempertemukan berbagai kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang sifatnya manajerial didalam kegiatan strategi dari sebuah organisasi agar bisa menyediakan kepda pihak-pihak tertentu diluar dengan bermacam-macam laporang yang dibutuhkan.
f. LeitchRosses, Sistem Informasi merupakan sebuah sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan segala kebutuhan pengelola transaksi harian, mendukung proses operasi,mempunyai sifat yang manajerial dan kegiatan strategi dari sebuah organisasi & menyediakan berbagai laporan yang dibutuhkan oleh pihak luar tertentu.
g. Lani Sidharta, Sistem Informasi merupakan sebuah sistem yang dibuat manusia yang isinya adalah himpunan terintegrasi dari berbagai komponen yang terkomputerisasi yang mempunyai tujuan untuk mengumpulkan data, mengolah data dan menghasilkan sebuah informasi untuk pengguna.

4.      PSIKOLOGI
    Psikologi berasal dari perkataan Yunani yaitu “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologis (arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat di sebut ilmu jiwa. Beberapa ahli juga mendifinisikan psikologi sebagai berikut:
a.        Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
b.       Richard Mayer
Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
c.        Wilhem Wundt & E.B Titchener
Psikologi adalah pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi yang mengalaminya seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling), dan kehendak.
d.      Allport
Psikologi adalah satu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan, atau hadir secara tidak langsung.
Dari penjelasan psikologi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang maha kompleks itu. Itulah sebabnya sehingga sangat sukar adanya satu rumusan pengertian psikologi yang disepakati oleh semua pihak.

Aliran-aliran psikologi
a.       Struktualisme
            Tokoh : Wilhelm Wundt. 
Tujuan dari aliran ini adalah untuk menemukan unit-unit atau elemen-elemen yang membangun pikiran. Metode yang membangun pikiran yang digunakan oleh ahli aliran ini untuk menemukan unit-unit dasar dari pikiran adalah instropeksi.
b.      Fungsionalisme
            Tokoh : John Dewey (1873–1954). 
Aliran ini menyatakan bahwa pikiran dan perilaku itu adaptive, yang berarti manusia dapat menyesuaikan lingkungan yang berubah. Itu berarti ahli psikologi dalam aliran ini mempelajari fungsi pikiran dan perilaku. 
c.       Psikoanalisis
            Tokoh : Sigmund Freud (1856-1938) . 
Aliran ini mengatakan bahwa kebanyakan apa yang kita lakukan dan pikirkan merupakan hasil dari keinginan atau dorongan yang alam tidak sadar (unconscious).
d.      Psikologi gestalt
            Tokoh : Max Wertheirmer (1880 – 1943). 
Aliran ini menolak analisis dan penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang lebih kecil karena dengan demikian, makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab bentuk kesatuannya juga hilang. Menekankan pada fenomenologis dalam aktifitas mental namun tetap empiris.
e.       Behaviorisme
            Tokoh : John B. Watson (1879-1958). 
Aliran ini menekankan pada respon-respon yang dikondisikan serta menekankan pada perilaku yang dipelajari dibandingkan dengan perilaku yang tidak dipelajari.

5.      SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
    Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan. Contoh dari sistem informasi psikologi yang berbasis komputer adalah situs theinkblot.com. Pada situs ini, terdapat penyajian tes Rorschach online. Psikologi sendiri berbicara tentang manusia. jika digabungkan, sistem informasi psikologi mencangkup : Hardware, Software, People, Procedurs , Data dan manusia. Hardware dan software sebagai mesin sedangkan prosedur dan manusia sebagai pelaku, Dan data berfungsi sebagai jembatan dari keduanya. Sistem informasi bisa dimanfaatkan oleh pelaku psikologi untuk membantu mereka saat penghitungan skor dalam beberapa tes psikologi.



referensi :
- Ahmadi, H. Abu. (2009). Psikologi umum (edisi revisi 2009). Jakarta: RINEKA CIPTA
- Basuki, A. M. Heru. (2008). Psikologi umum. Depok: Universitas Gunadarma
- Ladjamudin, Bin Al-Bahra. (2005). Analisis dan desain sistem informasi. Graha Ilmu :  Yogyakarta.
- Riyanti, Dwi B.P.,Prabowo, Hendro., Puspitawati, Ira. (1996). Psikologi Umum 1. Jakarta: Gunadarma.