Rogers bekerja dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka.Untuk merawat pasien-pasien ini (dia lebih suka menyebut mereka "klien-klien"),Rogers mengembangkan suatu metode terapi yang menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian terhadap klien,bukan pada ahli terapi (seperti pada pendekatan Freud).Karena itu di sebut "terapi yang berpusat pada klien" (client-centered therapy).Jelas, metode ini menganggap bahwa individu yang terganggu memiliki suatu tingkat kemampuan dan kesadaran tertentu dan mengatakan kepada kita banyak tentang pandangan Rogers mengenai kodrat manusia.Menurut Rogers, manusia yang rasional dan sadar tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak,seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training),penyapihan yang lebih cepat atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya.Hal-hal ini tidak menghukum atau mengutuk kita untuk hidup dalam konflik dan kecemasan yang tidak dapat kita kontrol.Masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat adalah jauh lebih penting daripada masa lampau.Rogers tetap berfokus pada apa yang terjadi dengan kita sekarang,bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
* Perkembangan Diri.
Berkenaan dengan pembangunan, ia menggambarkan prinsip daripada tahap.Masalah utama adalah pengembangan konsep diri dan kemajuan dari diri dibeda-bedakan untuk sepenuhnya dibedakan.
konseptual yang terorganisasi konsisten terdiri dari persepsi karakteristik 'aku' atau 'saya' dan persepsi tentang hubungan dari 'saya' atau 'saya' kepada orang lain dan untuk berbagai aspek kehidupan, bersama dengan nilai-nilai yang melekat pada persepsi. It is a gestalt which is available to awareness though not necessarily in awareness. Ini adalah gestalt yang tersedia untuk kesadaran meskipun tidak harus dalam kesadaran.Ini adalah cairan dan gestalt berubah, sebuah proses, tapi pada saat tertentu itu adalah entitas tertentu. (Rogers, 1959)
Dalam pengembangan konsep diri, ia melihat hal positif bersyarat dan tanpa syarat sebagai kunci. Mereka yang dibesarkan dalam lingkungan hal positif tanpa syarat memiliki kesempatan untuk sepenuhnya mengaktualisasikan diri mereka sendiri.Mereka yang dibesarkan dalam lingkungan hal positif bersyarat merasa layak hanya jika mereka sesuai dengan kondisi (apa Rogers menggambarkan sebagai kondisi layak) yang telah ditetapkan untuk mereka oleh orang lain.
*Peranan Positive regard.
Dalam hubungannya, self dan organism menimbulkan positive regard, dimana setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,pengagungan, dan cinta dari orang lain. Positive regard terbagi menjadi 2yaitu:
a. Conditional positive regard (bersyarat)
Conditional positive regard atau penghargaan positif bersyarat misalnya kebanyakan orang tua memuji, menghormati, dan mencintai anak dengan bersyarat,yaitu sejauh anak itu berpikir dan bertingkah laku seperti dikehendaki orangtua.
b. Unconditional positive regard (tak bersyarat).
Unconditional positive regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai dan diterima sepenuhnya.
Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintaikarena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifatdefensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.
Setelah self dan organism bisa menjadi suatu kesatuan yang baik, namun ketikaia masuk ke lingkungan sosial luar yang beperan sebagai medan phenomenal. Belumtentu ia dapat berkembang dengan sebagaimana mestinya. Setiap individu memilikireal self dan ideal self. Real self yaitu keberadaan individu yang didasarkanpada kecenderungan aktualisasi, yang mengikuti penilaian organismik, kebutuhandan penerimaan akan pertimbangan positif dan pertimbangan terhadap dirisendiri. Sedangkan ideal self adalah keadaan dimana individu dipengaruhi olehkeinginan masyarakat dan didesak hidup dengan syarat-syarat kepatuhan yangberada diluar penilaian organismik kita sendiri, serta hanya menerimapertimbangan positif kondisional dan pertimbangan terhadap diri sendiri. Namun,dalam kehidupan nyata terdapat jurang yang memisahkan antara diri riil dan diriideal yang disebut Incongruity. Semakin lebar jarak antara keduanya, semakinbesar pula incongruity-nya sehingga semakin besar pula tekanan dan penderitaanyang dirasakan.
Untuk mengatasi tekanan yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat cara untuk mengatasinya, yaitu melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalamincongruity maka pada saat itu individu berada dalam situasi terancam.Menjelang situasi yang mengancam itu individu akan merasa cemas. Salah satucara menghindarinya adalah dengan melarikan diri dalam bentuk psikologis denganmenggunakan pertahanan-pertahanan. Dua macam cara pertahanan adalahPengingkaran dan Distorsi perseptual.
a) Pengingkaran adalah dimana individu memblokir situasi yang mengancam melaluimenyingkirkan kenangan buruk atau rangsangan yang memancing kenangan itu munculdari kesadaran (menolak untuk mengingatnya).
b) Distorsi perseptual adalah penafsiran kembali sebuah situasi sedemikian rupasehingga tidak lagi dirasakan terlalu mengancam.
Ketika pertahanan yang dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya hancurberkeping-keping disebut sebagai psikosis. Akibatnya perilaku individu menjaditidak konsisten, kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak nyambung, emosinyatidak tertata, tidak mampu membedakan antara diri dan bukan diri serta menjadiindividu yang tidak punya arah dan pasif.
*Orang Yang Berfungsi Sepenuhnya.
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukan riset jangka panjang. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, dan secara keseluruhan semakin mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri (be myself) dan mengembangkan sifat serta potensi-potensi psikologis individu yang unik. Aktualisasi diri akan terbantu atau terhalang oleh pengalaman dan belajar khususnya dalam masa kanak- kanak.Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang.Rogers memandang organisme terus menerus bergerak maju. Tujuan tingkah laku bukan untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri yaitu kecenderungan dasar organisme untuk aktualisasi: yakni kebutuhan pemeliharaan(maintenance) dan peningkatan diri (enhancement). Saat mencapai usia tertentu(adolensi) individu akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologiske psikologis.
Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):
1. Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel, termasuk perasaannya sendiri sehingga selalu timbul persepsi baru. Kalau individu bisa terbuka terhadap perasaannya sendiri maka tidak sulit juga untuk membuka diri untuk aktualisasi. Tentu bagian tersulit di sini adalah membedakan perasaan riil dari kecemasan-kecemasan yang disebabkan olehsyarat-syarat kepatuhan
2. Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya. Disini Roger memandang sesuatu sebagaimana adanya, kenangan danangan-angan adalah sesuatu yang kita alami disini dan sekarang.
3. Keyakinan organismik
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan individu dengan kecenderungan aktuaalisasi.
4. Kebebasan eksistensialis
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinyasendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
5. Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme merekasendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri-ciribertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembangsebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam disekitarnya.
http://www.belajarkonseling.com/berita-143-teori-self-rogers.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar