1. Aliran Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Pada
mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud
saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud
sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari
ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah
psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka.
Psikoanalisis memiliki
tiga penerapan :
1. suatu
metoda penelitian dari
pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan
sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu
metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional
Dalam cakupan yang luas
dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori
tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai
pendekatan dalam perlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-beda
sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik
teori maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi
terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi. Sebagai
tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap
perkembangan anak.
2. Aliran Behavioristik
Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan
orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu
dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku
akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai
hukuman.
Belajar merupakan
akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang
penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon
berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh
guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat
diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus)
dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.
Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting
untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.Faktor lain
yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan
(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka
respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan
(negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar