Ada beberapa peran psikologi dalam dunia kerja. beberapanya adalah: Psikolog yang bekerja pada perusahaan dikenal sebagai psikolog
industri-organisasi. Mereka berusaha meningkatkan kepentingan manusia dalam
pekerjaan dengan sejumlah cara. Sebagai contoh, mereka mencari cara untuk
membantu perusahaan dan organisasi pemerintahan memproduksi lebih dan
lebih baik serta melayani, untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan mengubah
metode manajemen dan pelatihan dan menemukan “orang yang tepat untuk pekerjaan
yang tepat” dengan metode improvisasi dari pekerja yang terpilih
Apa yang dicari dalam bekerja ?
Pertanyaan
ini muncul di awal2x aku mulai bekerja, sekitar 5 tahun lalu. Dan terkadang
pertanyaan ini kembali muncul dan mengusikku. Ketika ada teman kerjaku pindah
kerja atau mulai merasa tidak betah dan ingin keluar dari pekerjaannya.
Menurut
pendapatku ada beberapa hal yang dicari dan ingin didapatkan oleh orang dengan
bekerja.
1. Mencari uang.
Hal ini adalah hal yang
paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah
(uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa
digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar
gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik
perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji
yang lebih tinggi.
2.Mencari pengembangan
diri
Adalah tabiat manusia
untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin
mencari pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan
dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang
karir bagus dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran.
Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan
minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
3. Mencari teman/sarana
bersosialisasi
Manusia adalah makhluk
sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk
menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk
bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang
menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan
kerja yang nyaman dan rekan kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan
seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.
4. Mencari
kebanggaan/kehormatan diri
Hal lain yang dicari oleh
orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang
mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang
yang tergantung pada orang lain.
Pada beberapa orang,
kehormatan diri juga bergantung dari jenis pekerjaan, tempat
kerja dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan
bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja
di perusahaan top.
5. Sebagai sarana
beribadah
Hal ini saya yakini ada
dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan sebagai hal yang
dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap
tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah.
Fase-Fase dalam memilih pekerjaan
Secara umum, perkembangan karir seseorang terbagi ke dalam beberapa bagian. Dalam bukunya, The Psychology of Career (1957), Donald Super membagi tahap perkembangan karir dalam tiga fase, yaitu fase pengembangan (growth), fase eksplorasi (exploration), dan fase pemantapan (establishment).
Fase pengembangan yang
meliputi masa kecil sampai usia 15 tahun. Dalam fase ini, jangan heran bila
seorang anak kerap bercita-cita menjadi dokter atau guru. Hal tersebut mereka
serap dari adanya role model di sekitar mereka. Baik itu orangtua maupun buku
pelajaran konvensional.
Fase eksplorasi yaitu
antara umur 16-24 tahun. Pada saat ini, remaja mulai memikirkan beberapa
alternatif pekerjaan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat. Dalam hal
ini termasuk masalah memilih sekolah lanjutan yang sekiranya sejalan dengan
karir yang akan mereka tekuni.
Untuk mendukung
optimalisasi potensi dan memperkuat kemampuan akademik, khususnya saat di
bangku kuliah, seseorang bisa memperkaya diri dengan bergabung dalam sejumlah
organisasi. Aktif di organisasi dapat menjadi sarana penjelajahan untuk
mengelola emosi dan kemampuan softskill lainnya. Mengikuti training serta
seminar yang mengundang tokoh kenamaan juga dapat memberikan motivasi dan
inspirasi untuk berkarya.
Terakhir, fase pemantapan
yakni fase pada rentang usia 25 – 44 tahun. Pada fase ini, seseorang sudah
memilih karir tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun
negatif dari pekerjaannya. Dengan pengalaman yang diperoleh, ia bisa menentukan
apakah ia akan terus dengan karir yang telah dijalani atau berubah haluan.
Hubungan antara
Karakteristik Pribadi dan Pekerjaan dalam Memilih Pekerjaan yang Cocok
Kepribadian Artistik
Karakter: kreatif,
imajinasi yang tak pernah berhenti, suka mengekspresikan diri, suka bekerja
tanpa aturan, menikmati pekerjaan yang berkaitan dengan design/warna/kata-kata.
Orang artistik merupakan pemecah masalah yang sangat hebat karena mereka
menggabungkan pola pikir intuisi dan pendekatan rasional.
Pekerjaan yang cocok: editor,
grafik desainer, guru drama, arsitek, produser, ahli kecantikan, model, pemain
film, sutradara, interior desain.
Kepribadian Konvensional
Karakter: menyukai
aturan, prosedur yang rapi, teliti, tepat waktu, suka bekerja dengan rincian
data, tertib, cenderung pendiam dan lebih hati-hati.
Pekerjaan yang cocok: akuntan,
petugas asuransi, penegak hukum, pengacara, penulis, penerjemah.
Kepribadian Aktif
Karakter: gigih,
berani, suka berkompetisi, penuh semangat, pekerja keras, ekstrovet, enerjik,
dan progresif.
Pekerjaan yang cocok: wiraswasta,
direktur program, manajer.
Kepribadian Investigasi
Karakter: analitis,
intelektual, ilmiah, menyukai misteri, sangat memperhatikan detail, lebih suka
bekerja secara individu, menggunakan logika.
Pekerjaan yang cocok: analisis
sistem komputer, programmer, dosen, profesor, statistik, dokter.
Kepribadian Realistis
Karakter: realistis,
praktis, simpel, bekerja di luar ruangan, berorientasi pada masalah dan
solusinya, suka bekerja dengan objek yang kongkrit, pekerjaan yang menggunakan
alat bantu atau mesin.
Pekerjaan yang cocok: tukang
listrik, dokter gigi, insinyur.
Kepribadian Sosial
Karakter: suka
membantu orang lain, dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, sabar,
murah hati, memiliki empati, memusatkan diri dengan interaksi manusia, suka
berbicara.
Pekerjaan yang cocok: psikolog,
guru, mediator, perawat, entertainer, selebriti.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Lima aspek yang
terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu:
1. Pekerjaan
itu sendiri (Work It self), Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan
tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan
serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
2. Atasan(Supervision),
atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan,
atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
3. Teman
sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara
pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang
berbeda jenis pekerjaannya.
4. Promosi(Promotion),
Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
5. Gaji/Upah(Pay),
Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau
tidak.
Menggunakan waktu secara
positif
Waktu adalah satu-satunya
modal yang dimiliki oleh manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu. –
Thomas A. Edison
Meluangkan waktu itu
ternyata penting dan banyak cara/kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk
mengisi waktu luang. Siapa yang tahu kalau suatu saat nanti, kegiatan yang
dilakukan di waktu luang, bisa menjadi penghasilan terbesar. Dan bagaimana kita
bisa punya waktu luang di sela-sela kesibukan dengan mengaturnya sebaik
mungkin? Berikut ini tips dan triknya:
1.
Jangan pernah terjebak dgn waktu. Bukan waktu yg mengatur kita, tapi kitalah
yang mengatur waktu:)
2.
Coba sesuatu yang baru yang tidak menyita waktu kerja. Misalnya dengan menulis
di smartphone yang kita miliki
3.
Tentukan prioritas. Dengan prioritas bisa diketahui mana yang mendesak, mana
yang kurang. Tanpa prioritas, waktu terbuang percuma.
4.
Buat yang super sibuk, buatlah agenda yang harus ditaati. Masukkan waktu
bekerja, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk diri sendiri.
5.
Pastikan dalam agenda, 50 persen waktu yang dilakukan adalah untuk kegiatan
positif atau produktif.
6.
Jangan melakukan pekerjaan/hal yang lain sebelum menuntaskan pekerjaan yang
lebih dulu dilakukan. Yang ada keduanya berantakan!
7.
Jika tidak berhubungan dgn pekerjaan, jauhkan diri dari sosial media, hingga
pekerjaan tuntas diselesaikan
Kuncinya terletak bukan
pada bagaimana Anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu
Anda. Melakukan dua hal bersamaan sama artinya dengan tidak melakukan sesuatu.
- Stephen R. Covey
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar